Rabu, 13 Maret 2013

Fakta tentang Zombie

 Jika kita mendengar kata "ZOMBIE" mungkin yang pertama kali terpikir di otak kita adalah sesosok mayat hidup yang bergerak sendiri dan memburu manusia untuk dimakan. Tapi pada dasarnya itu hanyalah tipuan Hollywood belaka yang dikemas untuk film-film horor.

Tapi pernahkan anda bertanya apakah mereka sebenarnya itu nyata, mitos, atau hanya khayalan penulis cerita saja?
Praktek Voodoo di Haiti
Nama Haiti banyak terdengar semenjak gempa bumi hebat yang melanda haiti beberapa tahun silam. banyak yang menganggap haiti adalah pusat praktek kekuatan supranatural di Amerika Tengah, bahkan hingga kini. memang ada beberapa dukun-dukun Voodoo yang masih tersisa dan menjalankan prakteknya, tapi kini jumlahnya makin sedikit seiring makin banyaknya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di Haiti, serta penyebaran islam yang intensif dilakukan di Kepulauan Karibia oleh para mualaf asli karibia.

Ilmu Voodoo adalah sebuah praktek perdukunan yang dikenal sebagai alat untuk melukai orang lain dari jarak jauh. kalau di Indonesia mungkin dapat disejajarkan dengan ilu santet. yang jelas mereka menggunakan sihir dan bantuan jin. Nah jika Voodoo yang dikenal dapat melukai, Voodoo di Haiti dapat membuat orang menjadi gila dan hilang ingatan seperti Zombie. Bagaimana bisa?

Zombie adalah praktek Voodoo

Zombie yang benar-benar nyata saat ini masih banyak terdapat di Haiti. Mereka pada dasarnya tidak mati dan masih tetap bernyawa, akan tetapi mereka menjadi hilang akal dan dapat dikendalikan sebagai budak. Ingatan mereka hilang, tidak dapat berpikir, dan hasrat yang ada hanyalah hasrat seperti binatang. Mereka hanya mendengar dan berbicara dengan kata-kata sederhana, bergerak sesuai yang diperintahkan, dan mereka hanya memiliki nafsu makan, minum dan buang air.
Pokoknya benar-benar seperti mayat hidup. ironisnya mereka menjadi seperti itu bukan atas kemauan atau keadaan awal mereka. teteapi mereka dibuat seperti itu dengan Voodoo! Dan mereka akan terus menajdi mayat hidup hingga malaikat maut mencabut ruh mereka.

Zombie dijual 10 juta/orang

Di Haiti banyak terdapat perkebunan yang dimiliki oleh orang asing. Tentunya sang jurangan ingin sekali mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya. Kemudian mereka memesan Zombie kepada para dukun voodoo di Haiti, harganya kira-kira sebesar 10 juta rupiah per Zombie. Adapun orang-orang yang akan dijadikan Zombie biasanya didapatkan dari penculikan, orang-orang terbuang atau bahkan ada juga keluarga yang sengaja menyerahkan anggota keluarganya untuk dibuang.



Clairvius Narcisse, Zombie yang terdokumentasikan

Kisah yang dimulai pada tahun 1962 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairvius Narcisse di jual kepada salah satu dukun voodoo oleh saudara laki-laki nya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga.
segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun, sebenarnya ia tidak benar-benar mati, namun malah dijadikan zombie dan dipekerjakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan "linglung" selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka ditangkap.

DR. Wade Davis, sang peneliti zombie

Adalah seorang Dr. Edmund Wade Davis, peneliti lulusan Harvard University kebangsaan Kanada yang bekerja sebagai Anthropologis dan Ethnobotanis. Dia kemudian datang ke Haiti untuk membuktikan apakah penjualan zombie itu benar-benar ada atau tidak. Hasilnya, ia menulis sebuah buku yang berjudul "The serpent and the Rainbow"yang isinya tentang zombie, dan bagaimana zombie dibuat. Dr. Davis mengupas habis praktek zombie dalam bukunya secara lengkap.

Bagaimana orang bisa diubah menjadi Zombie? 

Dr. Davis menceritakan dalam bukunya bagaimana ia melihat dukun-dukun voodoo menggunakan ramuan-ramuan beracun dan berbagai mantera-mantera pemanggil roh jahat (jin). Dr. Davis mendapati bahwa orang-orang itu telah dibuat menjadi gila oleh para dukun itu, mereka bernyawa tetapi seperti diprogram untuk hanya menuruti majikannya saja.
Dengan memberi calon-calon zombie itu berbagai ramuan seperti kulit Kodok Bufo-bufo, Ikan puffer, dan Rumput Datura, maka akan membuat mereka menjadi tak sadarkan diri dan hilanglah ingatan mereka karena kerusakan otak yang diderita akibat ramuan racun tadi. Ramuan-ramuan tersebut dioleskan pada kulit sang calon zombie, serta menambahkannya pada makanan yang akan diberikan kepada sang zombie sehari-harinya. Efeknya, detak jantung dan nafas akan melemah sehingga oksigen yang masuk ke otak menjadi berkurang dan proses kerusakan otak pun dimulai.


 Sumber : www.secangkirkopi.us