Day Two : Dikampus | Satu hari sebelum hari libur tiba. Pak Joni menugaskan para mahasiswanya untuk melakukan penelitian kesuatu tempat untuk mengisi kegiatan liburan
ditahun ajaran baru. Ia
kemudian membagi kelompok pada masing-masing mahasiswa. Sialnya, Sheila,
Tere, Boy dan Dani dipilih untuk menjadi satu kelompok dengan Shinta dan Dina, mereka memang tidak saling menyukai. Namun apadaya, itu sudah
menjadi keputusan dosen yang tidak dapat dirubah.
Sheila - Tere : dua cewek tomboy yang cukup populer dikampusnya, dengan gaya mereka yang cukup berani dan bisa dibilang gaul.
Boy : cowok playboy yang banyak dikagumi para wanita, dengan gombalan dan gaya nya yang memang menarik menjadi nilai plus.
Dani : salah satu mahasiswa nakal yang juga cukup terkenal karna ulah nya.
Shinta : bisa dibilang dia ini adalah salah satu kategori mahasiswi tercerdas dikampusnya. Dengan pembawaannya yang tenang dan tidak banyak omong, juga dipilih menjadi ketua dalam kelompok penelitian kali ini.
Dinda : cuek | terkesan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya. Lebih suka menutup diri dan jarang bersosialisasi dengan orang-orang baru.
Day Three : Perjalan menuju Tempat penelitian | 09.30 pagi
Sesampainya disana, pukul 02.00 sore. mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki karena harus melewati hutan untuk sampai ketempat tujuan penelitian mereka. Setelah cukup lama berjalan, mereka menemukan sebuah rumah tepat diujung hutan itu. Rumah yang ‘terlihat’ indah dan sangat terawat. Karena hari sudah mulai malam, sekitar pukul 05.40 sore akhirnya mereka memutuskan untuk menginap dan kemudian menghampiri rumah itu.
Perlahan Boy membuka pintu depan rumah itu, karena tidak ada jawaban setelah mereka beberapa kali mengetuk dan memanggil-manggil dari luar rumah. Jelas saja mereka mengira kalau rumah itu adalah rumah kosong yang tidak berpenghuni. Namun mereka dikejutkan dengan munculnya sesosok wanita cantik berambut panjang yang sudah ada didalam rumah itu menyambut mereka ramah. Eline, dia lah yang merawat rumah itu. Dia masih tetap ada disana, dirumahnya.
Rumah itu sekarang terasa ramai dengan kedatangan mahasiswa-mahasiswa itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menetap disana selama melakukan penelitian dihutan sekitar rumah itu.
Day Four : Satu hari setelah mereka menginap disana | hal-hal aneh mulai dirasakan oleh Dinda. Ia melihat sesuatu yang janggal ada dirumah itu, Namun semuanya merasa biasa saja.
Malam hari : huajn turun sangat deras | Mereka semua berkumpul diruang tamu untuk mengerjakan tugas penelitiannya. Eline hanya berdiri memperhatikan mereka dari sudut ruangan. Boy, yang sekarang berstatus sebagai pacar Tere’ ternyata tertarik dengan kecantikan Eline ‘si pemilik rumah misterius itu. Boy terus mencoba untuk mendekati dan merayu Eline tanpa sepengetahuan Tere. Disisi lain, ada Dani yang terus berusaha untuk memikat hati Sheila, teman sekelas nya itu.
Shinta terlihat sangat serius membagi tugas kepada anggota-anggota nya untuk melakukan penelitian esok hari. Namun Dinda sepertinya mulai risih dengan tatapan Eline yang terus memperhatikan kearahnya. Mereka bertatap mata, kemudian saat Dinda menoleh kesudut itu lagi Eline tiba-tiba menghilang..
Hari hari berlalu | Sesuatu yang aneh semakin terasa dirumah itu..
Eline yang selalu muncul dan menghilang tiba-tiba, membuat kecurigaan Dinda semakin besar. Dinda mencoba memberitahu teman-temannya tentang hal-hal aneh yang ia rasakan, namun tidak ada yang percaya dan menganggapnya aneh. Kemudian Dinda mencoba untuk mencari tahu sendiri, dengan menyelundup masuk kedalam ruangan gelap yang ia curigai menjadi kamar Eline. Saat ingin masuk kedalam ruangan itu, Eline datang mengejutkan Dinda. Lalu Dinda mengurungkan niatnya, kemudian berbalik menghampiri teman-temannya lagi. Eline hanya berdiri menatapnya diam..
Hari berikutnya : pagi-pagi sekitar pukul 07.00 | Sheila, Tere, Boy, Shinta dan Dinda sudah bersiap untuk melakukan penelitian dihutan sekitar rumah itu. Namun Dani menghilang entah kemana. Berjam-jam mereka asik meneliti dedaudan yang ada disana. Tanpa mereka ketahui bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi..
Tepat pukul 12.00 siang | Mereka pulang kerumah dan ternyata Dani masih tidak ada disana. Hanya ada Eline, “liat Dani?” tanya Boy. Eline hanya menggelengkan kepalanya. Dinda mulai curiga dengan sikap Eline yang semakin aneh, Kemudian mereka keluar mencari Dani. Karena lelah Boy tidak ikut untuk mencari Dani dan tetap tinggal dirumah, disana hanya ada dia dan Eline. Hal yang kotor sudah terlintas dipikirannya, Ia menghampiri Eline dan berusaha untuk menyentuhnya.
Di waktu yang bersamaan | ditengah hutan | Sheila, Tere, Shinta dan Dinda bertemu dengan seorang pemuda bernama Asep. Dia sengaja datang kesana untuk menemui mereka karena melihat ada mobil yang terparkir tepat didepan hutan itu. Asep terlihat panik dan bertanya, mengapa mereka bisa ada disitu. Mereka menceritakan apa saja yang sudah terjadi dan sedang mencari teman mereka yang tiba-tiba saja menghilang. Asep sangat terkejut saat mendengar kalau mereka menetap dirumah Eline. Akhirnya ia menceritakan kisah tentang rumah misterius yang ada diujung hutan itu..
Sudah bertahun-tahun rumah tua itu tidak berpenghuni. Selalu banyak hal-hal buruk yang akan menimpa setiap orang yang mencoba untuk menempati atau membersihkannya. Bahkan sekarang hutan ini diasingkan. “tapi rumah itu ‘terlihat sangat bersih terawat” saut Sheila. Asep hanya terdiam tak percaya, karena memang sesungguhnya rumah itu sudah usang dan tak terurus.
Tak berapa lama, terdengar kencang jeritan Boy dari ujung hutan. Semua menoleh kearah rumah itu lalu Asep dengan cepat berlari pergi dari hutan itu meninggalkan mereka. Sheila, Tere dan Shinta bergegas berlari menuju rumah Eline untuk melihat apa yang terjadi, Namun Dinda berusaha untuk mengejar Asep karena masih merasa penasaran dengan cerita rumah itu.
Sesampainya dirumah itu | Sheila, Tere dan Shinta masuk dan sama sekali tidak melihat Boy didalamnya. Mereka terus mencari disetiap ruangan rumah itu..
Ditempat lain | Dinda berhasil menghampiri Asep yang berusaha keluar dari hutan. Ia memaksa Asep untuk memberitahunya ada apa sebenarnya dengan rumah itu.. akhirnya Asep menceritakan semuanya.. .
Setelah kematian kedua orang tua nya ‘Eline dan Rio hanya tinggal berdua disana’ , Namun Eline selalu merasa kesepian. Semenjak kematian orang tuanya, Rio menjadi keras dan menjadi pemabuk. Hingga akhirnya kejadian malam itu yang merubah semuanya. Rio pulang dalam keadaan mabuk ‘lagi’ , Eline mulai geram dengan kelakuan kakanya itu. Dia menghampiri Rio dan memarahinya. “aku ingin kakak ku yang dulu, aku ada disini ka!” ujar Eline kesal. Eline adalah perempuan yang sangat lembut dan penyayang. Namun Rio tidak menghiraukan adiknya itu, ia marah dan langsung saja memukul line dengan botol minuman yang ada ditangannya. Eline terkapar berlumuran darah dilantai rumahnya. Rio kalut, ia berlari keluar rumah dengan motor besarnya. Eline mencoba untuk mencegah namun sudah tidak bisa. Kecelakaan maut itu akhirnya terjadi. Rio seketika meninggal dan Eline hanya bisa terdiam melihat semua kejadian itu.
Dinda sangat terkejut mendengar cerita itu, dan Asep menyarankannya untuk secepatnya keluar dari sana agar rumah itu tidak lagi memakan korban lebih banyak. Dinda berlari kembali kerumah tua itu untuk memberitahu teman-temannya.
Keadaan didalam rumah semakin menakutkan | Mereka tetap mencari kesetiap ruangan yang ada dirumah itu, sampai akhirnya mereka membuka ruangan gelap dibelakang rumah yang sepertinya adalah kamar Eline. Seketika Tere menjerit saat membuka ruangan itu melihat Dani dan Boy sudah terkapar didalamnya dengan berlumuran darah tak sadarkan diri. Sheila dan Shinta pun menghampiri Tere dan juga sangat terkejut melihatnya. Mereka mulai ketakutan dan berbalik lari keluar dari rumah yang menyeramkan itu. Eline tiba-tiba muncul dan hanya memperhatikan mereka dari dalam ruangan gelap itu.
Dari luar rumah | Dinda berlari dari tengah hutan dan sampai didepan rumah yang mereka tempati itu. Dinda sangat terkejut melihat keadaan rumah itu yang seketika berubah menjadi sebuah rumah tua yang sangat amat berantakan dan usang. Sheila, Tere dan Shinta berlari keluar rumah menghampiri Dinda dan juga sangat terkejut melihat keadaan rumah itu yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat misterius. Selama ini mereka melihat rumah itu sangat indah, bersih dan sangat terawat dan ternyata itu tidak.
Didalam rumah | Eline memperhatikan jasad Dani dan Boy yang terbaring didekatnya. Kemudian ia teringat apa yang telah ia lakukan kepada kedua pria itu. Eline telah membunuhnya, keduanya..
Flashback | Tepat pukul 09.00 pagi saat yang lain sedang kehutan melakukan penelitian. Dani datang kerumah itu dalam keadaan mabuk, membawa sebotol minuman ditangannya. Eline melihatnya dari sudut rumah, “kakak ku pulang” itu yang ia lihat. Sesosok kakak yang ada didalam diri Dani yang sangat ia benci. Lalu Eline menghampiri Dani dengan gunting besar ditangannya.. tanpa pikir panjang, Eline menancapkannya keleher Dani.
Dihari yang sama setelah kejadian itu | Saat teman-temannya sibuk mencari Dani yang tiba-tiba menghilang, Boy malah berusaha untuk menggoda dan menyentuh Eline disana. Eline mengingat kakaknya lagi. Dia tidak suka pria yang kasar seperti itu. Boy terus memaksanya untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan, langsung saja Eline mencekik Boy yang berada tepat di depannya.
Disitu lah ia mengingat kejadian dulu lagi.. .
6 mei 2000 | Sejak itu aku sendirian, dia tidak pernah kembali kerumah ini.. aku terus menunggunya. Bertahun-tahun berlalu, aku tidak pernah merasa semakin menua. Aku tetap merasa hidup. Hidup dalam bayangan ku sendiri, hidup tanpa tau bagaimana rasanya bahagia, hidup tanpa pernah merasa mati. aku telah terbunuh karena kejadian hari itu, Ya.. Kakak ku yang melakukannya sendiri. Kami memang tidak pernah ada.. .
--“
Cretedby : Veni Sylviani
Student's-Out Procution [Documenter Team]
Sheila - Tere : dua cewek tomboy yang cukup populer dikampusnya, dengan gaya mereka yang cukup berani dan bisa dibilang gaul.
Boy : cowok playboy yang banyak dikagumi para wanita, dengan gombalan dan gaya nya yang memang menarik menjadi nilai plus.
Dani : salah satu mahasiswa nakal yang juga cukup terkenal karna ulah nya.
Shinta : bisa dibilang dia ini adalah salah satu kategori mahasiswi tercerdas dikampusnya. Dengan pembawaannya yang tenang dan tidak banyak omong, juga dipilih menjadi ketua dalam kelompok penelitian kali ini.
Dinda : cuek | terkesan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya. Lebih suka menutup diri dan jarang bersosialisasi dengan orang-orang baru.
Day Three : Perjalan menuju Tempat penelitian | 09.30 pagi
Sesampainya disana, pukul 02.00 sore. mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki karena harus melewati hutan untuk sampai ketempat tujuan penelitian mereka. Setelah cukup lama berjalan, mereka menemukan sebuah rumah tepat diujung hutan itu. Rumah yang ‘terlihat’ indah dan sangat terawat. Karena hari sudah mulai malam, sekitar pukul 05.40 sore akhirnya mereka memutuskan untuk menginap dan kemudian menghampiri rumah itu.
Perlahan Boy membuka pintu depan rumah itu, karena tidak ada jawaban setelah mereka beberapa kali mengetuk dan memanggil-manggil dari luar rumah. Jelas saja mereka mengira kalau rumah itu adalah rumah kosong yang tidak berpenghuni. Namun mereka dikejutkan dengan munculnya sesosok wanita cantik berambut panjang yang sudah ada didalam rumah itu menyambut mereka ramah. Eline, dia lah yang merawat rumah itu. Dia masih tetap ada disana, dirumahnya.
Rumah itu sekarang terasa ramai dengan kedatangan mahasiswa-mahasiswa itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menetap disana selama melakukan penelitian dihutan sekitar rumah itu.
Day Four : Satu hari setelah mereka menginap disana | hal-hal aneh mulai dirasakan oleh Dinda. Ia melihat sesuatu yang janggal ada dirumah itu, Namun semuanya merasa biasa saja.
Malam hari : huajn turun sangat deras | Mereka semua berkumpul diruang tamu untuk mengerjakan tugas penelitiannya. Eline hanya berdiri memperhatikan mereka dari sudut ruangan. Boy, yang sekarang berstatus sebagai pacar Tere’ ternyata tertarik dengan kecantikan Eline ‘si pemilik rumah misterius itu. Boy terus mencoba untuk mendekati dan merayu Eline tanpa sepengetahuan Tere. Disisi lain, ada Dani yang terus berusaha untuk memikat hati Sheila, teman sekelas nya itu.
Shinta terlihat sangat serius membagi tugas kepada anggota-anggota nya untuk melakukan penelitian esok hari. Namun Dinda sepertinya mulai risih dengan tatapan Eline yang terus memperhatikan kearahnya. Mereka bertatap mata, kemudian saat Dinda menoleh kesudut itu lagi Eline tiba-tiba menghilang..
Hari hari berlalu | Sesuatu yang aneh semakin terasa dirumah itu..
Eline yang selalu muncul dan menghilang tiba-tiba, membuat kecurigaan Dinda semakin besar. Dinda mencoba memberitahu teman-temannya tentang hal-hal aneh yang ia rasakan, namun tidak ada yang percaya dan menganggapnya aneh. Kemudian Dinda mencoba untuk mencari tahu sendiri, dengan menyelundup masuk kedalam ruangan gelap yang ia curigai menjadi kamar Eline. Saat ingin masuk kedalam ruangan itu, Eline datang mengejutkan Dinda. Lalu Dinda mengurungkan niatnya, kemudian berbalik menghampiri teman-temannya lagi. Eline hanya berdiri menatapnya diam..
Hari berikutnya : pagi-pagi sekitar pukul 07.00 | Sheila, Tere, Boy, Shinta dan Dinda sudah bersiap untuk melakukan penelitian dihutan sekitar rumah itu. Namun Dani menghilang entah kemana. Berjam-jam mereka asik meneliti dedaudan yang ada disana. Tanpa mereka ketahui bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi..
Tepat pukul 12.00 siang | Mereka pulang kerumah dan ternyata Dani masih tidak ada disana. Hanya ada Eline, “liat Dani?” tanya Boy. Eline hanya menggelengkan kepalanya. Dinda mulai curiga dengan sikap Eline yang semakin aneh, Kemudian mereka keluar mencari Dani. Karena lelah Boy tidak ikut untuk mencari Dani dan tetap tinggal dirumah, disana hanya ada dia dan Eline. Hal yang kotor sudah terlintas dipikirannya, Ia menghampiri Eline dan berusaha untuk menyentuhnya.
Di waktu yang bersamaan | ditengah hutan | Sheila, Tere, Shinta dan Dinda bertemu dengan seorang pemuda bernama Asep. Dia sengaja datang kesana untuk menemui mereka karena melihat ada mobil yang terparkir tepat didepan hutan itu. Asep terlihat panik dan bertanya, mengapa mereka bisa ada disitu. Mereka menceritakan apa saja yang sudah terjadi dan sedang mencari teman mereka yang tiba-tiba saja menghilang. Asep sangat terkejut saat mendengar kalau mereka menetap dirumah Eline. Akhirnya ia menceritakan kisah tentang rumah misterius yang ada diujung hutan itu..
Sudah bertahun-tahun rumah tua itu tidak berpenghuni. Selalu banyak hal-hal buruk yang akan menimpa setiap orang yang mencoba untuk menempati atau membersihkannya. Bahkan sekarang hutan ini diasingkan. “tapi rumah itu ‘terlihat sangat bersih terawat” saut Sheila. Asep hanya terdiam tak percaya, karena memang sesungguhnya rumah itu sudah usang dan tak terurus.
Tak berapa lama, terdengar kencang jeritan Boy dari ujung hutan. Semua menoleh kearah rumah itu lalu Asep dengan cepat berlari pergi dari hutan itu meninggalkan mereka. Sheila, Tere dan Shinta bergegas berlari menuju rumah Eline untuk melihat apa yang terjadi, Namun Dinda berusaha untuk mengejar Asep karena masih merasa penasaran dengan cerita rumah itu.
Sesampainya dirumah itu | Sheila, Tere dan Shinta masuk dan sama sekali tidak melihat Boy didalamnya. Mereka terus mencari disetiap ruangan rumah itu..
Ditempat lain | Dinda berhasil menghampiri Asep yang berusaha keluar dari hutan. Ia memaksa Asep untuk memberitahunya ada apa sebenarnya dengan rumah itu.. akhirnya Asep menceritakan semuanya.. .
Setelah kematian kedua orang tua nya ‘Eline dan Rio hanya tinggal berdua disana’ , Namun Eline selalu merasa kesepian. Semenjak kematian orang tuanya, Rio menjadi keras dan menjadi pemabuk. Hingga akhirnya kejadian malam itu yang merubah semuanya. Rio pulang dalam keadaan mabuk ‘lagi’ , Eline mulai geram dengan kelakuan kakanya itu. Dia menghampiri Rio dan memarahinya. “aku ingin kakak ku yang dulu, aku ada disini ka!” ujar Eline kesal. Eline adalah perempuan yang sangat lembut dan penyayang. Namun Rio tidak menghiraukan adiknya itu, ia marah dan langsung saja memukul line dengan botol minuman yang ada ditangannya. Eline terkapar berlumuran darah dilantai rumahnya. Rio kalut, ia berlari keluar rumah dengan motor besarnya. Eline mencoba untuk mencegah namun sudah tidak bisa. Kecelakaan maut itu akhirnya terjadi. Rio seketika meninggal dan Eline hanya bisa terdiam melihat semua kejadian itu.
Dinda sangat terkejut mendengar cerita itu, dan Asep menyarankannya untuk secepatnya keluar dari sana agar rumah itu tidak lagi memakan korban lebih banyak. Dinda berlari kembali kerumah tua itu untuk memberitahu teman-temannya.
Keadaan didalam rumah semakin menakutkan | Mereka tetap mencari kesetiap ruangan yang ada dirumah itu, sampai akhirnya mereka membuka ruangan gelap dibelakang rumah yang sepertinya adalah kamar Eline. Seketika Tere menjerit saat membuka ruangan itu melihat Dani dan Boy sudah terkapar didalamnya dengan berlumuran darah tak sadarkan diri. Sheila dan Shinta pun menghampiri Tere dan juga sangat terkejut melihatnya. Mereka mulai ketakutan dan berbalik lari keluar dari rumah yang menyeramkan itu. Eline tiba-tiba muncul dan hanya memperhatikan mereka dari dalam ruangan gelap itu.
Dari luar rumah | Dinda berlari dari tengah hutan dan sampai didepan rumah yang mereka tempati itu. Dinda sangat terkejut melihat keadaan rumah itu yang seketika berubah menjadi sebuah rumah tua yang sangat amat berantakan dan usang. Sheila, Tere dan Shinta berlari keluar rumah menghampiri Dinda dan juga sangat terkejut melihat keadaan rumah itu yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat misterius. Selama ini mereka melihat rumah itu sangat indah, bersih dan sangat terawat dan ternyata itu tidak.
Didalam rumah | Eline memperhatikan jasad Dani dan Boy yang terbaring didekatnya. Kemudian ia teringat apa yang telah ia lakukan kepada kedua pria itu. Eline telah membunuhnya, keduanya..
Flashback | Tepat pukul 09.00 pagi saat yang lain sedang kehutan melakukan penelitian. Dani datang kerumah itu dalam keadaan mabuk, membawa sebotol minuman ditangannya. Eline melihatnya dari sudut rumah, “kakak ku pulang” itu yang ia lihat. Sesosok kakak yang ada didalam diri Dani yang sangat ia benci. Lalu Eline menghampiri Dani dengan gunting besar ditangannya.. tanpa pikir panjang, Eline menancapkannya keleher Dani.
Dihari yang sama setelah kejadian itu | Saat teman-temannya sibuk mencari Dani yang tiba-tiba menghilang, Boy malah berusaha untuk menggoda dan menyentuh Eline disana. Eline mengingat kakaknya lagi. Dia tidak suka pria yang kasar seperti itu. Boy terus memaksanya untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan, langsung saja Eline mencekik Boy yang berada tepat di depannya.
Disitu lah ia mengingat kejadian dulu lagi.. .
6 mei 2000 | Sejak itu aku sendirian, dia tidak pernah kembali kerumah ini.. aku terus menunggunya. Bertahun-tahun berlalu, aku tidak pernah merasa semakin menua. Aku tetap merasa hidup. Hidup dalam bayangan ku sendiri, hidup tanpa tau bagaimana rasanya bahagia, hidup tanpa pernah merasa mati. aku telah terbunuh karena kejadian hari itu, Ya.. Kakak ku yang melakukannya sendiri. Kami memang tidak pernah ada.. .
--“
Cretedby : Veni Sylviani
Student's-Out Procution [Documenter Team]