Juli dua ribu sepuluh, di bulan itu pertama kali dia melihat mu. Dia
terus menatap mu walau dari kejauhan, memperhatikan mu walau sekedar diam. Banyak
hal terjadi yang sulit dihilangkan, masih tergores rapih lengkap dengan semua
rasa di dalam nya.
Dulu ada jutaan
kamu dalam harapan nya yang dengan mudah nya kau hempas. Hal hal sesederhana
itu seakan-akan di ciptakan untuk tidak di lupakan. Sebenarnya dia takut untuk
mengartikan perhatian mu lagi yang mungkin saja tak hanya kau bagi untuk nya. Mungkin
kamu pernah menceritakan nya, sama seperti saat kamu menceritakan orang lain
kepada nya.
Dia… orang
yang sampai saat ini masih terus bertanya, "kita singgah di sebuah tempat yang
indah, banyak hal yang kita bentuk disana, bersama, tapi kita sama-sama tau
kalau itu hanya tempat persinggahan, sesaat, yang sekarang kita singgahi lagi
setelah sempat ditinggalkan. Kenapa dia mau berada di tempat itu lagi, padahal
dia tau kalau nantinya kamu akan pergi lagi ke tempat lain."
Nggak akan
ada alasan yang tepat. Dia bukan bodoh, dia hanya terlalu nyaman singgah di tempat itu.
Semua hal
tentang kamu, candaan mu yang bahkan sering membuat nya kesal, suara tawa mu, ledekanmu, dia takut itu
semua hilang. Hal kecil sekalipun, selalu kamu. Mungkin dia sudah tau bagaimana
kehilangan mu, bukan dulu, setiap hal yang mengingatkan nya tentang perbedaan itu semakin membuat
nya menyiapkan perpisahan yang pasti akan datang.
******
Semua yang ku sebut kamu
Adalah langit yang membuai riuh dalam
keramaian
Semua yang ku sebut kamu
Adalah sapa lembut dewi matahari yang
meluluhkan kepedihan
Semua yang ku sebut kamu
Adalah cahaya yang menelusup lewat jendela
kamarku
Semua yang ku sebut kamu adalah rayu
Tempat kita memejamkan mata sejenak
Dari lelahnya kenyataan
Sepotong sepi yang memayungi
Memecah identitas yang tersembunyi
Kau arahkan asap ku kesana kemari
Menyentuh tatap yang tak pernah kutemui
Tak ada ragu bagi mu
Karena cinta telah menyerah pada
pengasingannya
Belati yang tersembunyi
Menjawab Tanya yang menggerogoti
Bunuh aku dengan rindu yang selalu ingin
kusudahi!
Semua yang ku sebut kamu
Adalah angan yang tak mampu menyentuh bibir
kenyataan
Semua yang kusebut kamu
Adalah tawa dibalik pelupuk air mata
Semua yang ku sebut kamu
Adalah kita
Yang tetap saja berbeda.
***
Kamu tentu tau
Aku mencintai mu
Hingga aku harus melawan segala norma yang
ada
Hingga aku harus menutup telinga
Pada setiap cercaan
Dan makian
Kamu tentu mengerti
Banyaknya masalah yang harus kuselami
Untuk bersatu dengan mu
Untuk bisa merengkuh setiap jengkal peluk mu
Kamu pasti memaklumi
Kalau aku mencintai mu
Walau tasbihku
Berbeda dengan kalung salib mu
Walau kitab bacaan ku
Berbeda dengan kitab bacaan mu
Salahkah perbedaan itu?
Perbedaan
seharusnya nggak menghentikan seseorang untuk jatuh cinta. Bagaimana pun akhir
perasaan kita nanti, sayang ini tetap ada buat kamu. Berubah atau tidak nya
kamu, menyakiti atau disakiti lagi, setidaknya kita punya kenangan yang kita
bentuk bersama. Entah untuk dikenang atau dilupakan.
By : Veni Sylviani
hidup tinggal dijalanin... udah banyak rambu2 dan petunjuk arah... yang kita perlukan hanyalah mempelajari dan ikhlas mentaati rambu2 dan petunjuk arah tersebut... yang lainnya... jatuh bangun... susah senang..pahit manis..lukaa..pedih..perih.. adalah irama dalam kehidupan. pada kenyataanya hidup ini indah... indah tanpa tapi.. asalkan saja kita bisa mau mengerti
BalasHapus