Rabu, 08 Januari 2014

Kubisme dan Fauvisme

Cezane disebut para kritikus seni abad 20 sebagai seniman yang paling mampu mempengaruhi banyak seniman lainnya, dan membuat karya seni abad 20 mengalami perubahan gaya yang luar biasa.

Konsep yang memunculkan cezane, sehingga melahirkan aliran kubisme dan fauvism di awal abad 20
Karyanya merupakan peralihan dari konsep seni abad 19 menuju kebebasan mutlak seni pada abad 20. Karyanya merupakan pemberontakan terhadap pakem impresionisme yang saat itu sedang populer dan menjadi inspirasi seniman pembaharu seperti gaya kubisme Picasso, meskipun gayanya sendiri belum bisa disebut kubisme. Karyanya juga menginspirasi seniman fauvisme
Kubisme adalah seni menciptakan bentuk-bentuk abstraki terhadap objek kedalam bentuk geometri dari benda tiga dimensi ke media lukis dua dimensi.
Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Perancis. Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat.
Seniman Kubisme, Pablo Picasso dan Georges Braque

Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

Seniman yang mempelopori aliran fauvism adalah Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, dan Vincent van Gogh

Impressionisme

Aliran seni abad ke 19 di Eropa yang mementingkan impresi/kesan sesaat jatuhnya sinar matahari pada obyek di permukaan bumi.

Luncheon on the grass Edouard Manet

 

Water lilies Claude Monet

 


Pointilisme
Dalam seni lukis, pointilisme (pointillism) adalah aliran yang menggunakan titik-titik kecil atau sapuan kuas untuk menciptakan sebuah gambar.
Titik-titik cat yang diterapkan pada kanvas dibuat sedemikian rupa sehingga warna berbaur secara visual untuk menciptakan kesan halus.
Salah satu lukisan pointilisme terkenal dibuat oleh Georges Seurat yang diberi judul “A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte – 1884.”
Lukisan ini menggambarkan taman yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang bersantai di bawah naungan pepohonan.
Gaya unik lukisan Seurat memberikan kesan hidup dan cerah.
Rodin dan Eiffel berkarya di periode ini. Rodin adalah pematung, Eiffel adalah arsitek.
The walking man – Rodin


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menara Eiffel – Eiffel

Renaissance, Neoklasik dan Romantisisme

Konsep munculnya renaissance di Italy akhir abad ke 15 dan hal yang mendasari lahirnya renaissance

Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran, mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Renaissance di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan keluarga Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance dapat terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari renaissance dapat tercapai. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).

Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, nilai-nilai filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan. Semboyan Carpe Diem sebagai antithesa Momento Morie dan seni pada zaman Renaissance mendorong kebebasan.

Tokoh-Tokoh Renaissance

Leonardo da Vinci, potret monalisa (menggambarkan potret setengah badan seorang wanita usia pertengahan 20an yang berpose di sebuah teras gedung)

Michaelangelo, Patung marmer Dionisos (adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus)

Rafael, Potret Julius II (Menampilkan sosok Julius II pada masa itu)

Dampak Renaissance adalah
1.     Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
2.     Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
3.     Runtuhnya dominasi gereja.
4.     Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.
5.     Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

http://sejarah.kompasiana.com

The Third of May (Francisco Goya)
Liberty Leading the People (Eugène Delacroix)
The Raft of the Medusa (Théodore Géricault)