Rabu, 07 November 2012

Taman Kota Paling Bagus dan Unik Dari Berbagai Dunia

1. Ferrari World, Abu Dhabi, UAE
Direncanakan akan dibuka pada akhir tahun 2010, taman Ferrari tema pertama juga akan indoor terbesar di dunia taman-lebih dari dua juta kaki persegi. Antara lain beroktan tinggi menyoroti, berharap menemukan roller tercepat di dunia coaster (bepergian lebih dari 130 mph di 180 kaki melalui atap dan belakang) serta terbesar di dunia Ferrari logo-tanda atap 200-kaki-panjang.Fans bisa setiap perlombaan lainnya di Ferrari F430 Spider replika. (Ada pilihan untuk menggantikan komputer driver terlalu bersemangat.)


Apapun minat Anda atau rasa untuk bersenang-senang, kemungkinan besar ada sebuah taman yang dibuat dengan Anda dalam pikiran. Dan selain Tanah Suci, banyak pilihan aneh lagi berada di luar negeri. Dari diciptakan kembali kota-kota Dickens abad ke-19 ke imajinasi surga Buddha, taman tema offbeat menawarkan wawasan ke dalam budaya jarang ditemukan dari hobnobbing dengan karakter hidup-ukuran atau mengendarai-lari dari-pabrik-kincir raksasa. "Bahkan jika Anda mencari keluar, aneh dan lezat tema taman selalu memegang potensi pengalaman yang unik dan mengesankan," kata Gene Jeffers, direktur eksekutif Bertema Entertainment Association (TEA), sebuah organisasi internasional yang mewakili pencipta taman.

2. Suoi Tien Park, Vietnam
Terletak di situs suci, taman ini benar dimaksudkan untuk mensimulasikan surga Buddha.Dipenuhi dengan patung dewa (seekor katak raksasa satu-acre-bulat, kepala naga 300-ton), itu juga dilengkapi dengan akuarium, 1.500 buaya (simbol kemenangan) dalam Kerajaan Buaya, dan Secrets of the Jungle ahli-ahli sihir, di mana pengunjung pertemuan raksasa jahat, monster, dan kalajengking lebih besar dari kehidupan (simbol transformasi). Unicorn Istana (alias 18 Gates of Hell) mungkin terdengar tidak berbahaya, tetapi makhluk mitis sebenarnya penjaga gerbang ke neraka. Kompleks pembekuan dungeon seperti termasuk jeritan, Tableaux pembunuhan, dan wisatawan bertobat.




3. Crocosaurus Cove, Darwin, Australia
Tidak ada yang mengatakan liburan keluarga seperti berputar di Kandang Kematian. Di tempat ini bertema reptil, pencari sensasi bisa mengerling buaya besar dari dekat dari balik penghalang akrilik, terendam dalam tangki air asin buaya. Sedikit persembahan penjinak termasuk memancing buaya yang baik kuno, di mana anak-anak dan orang dewasa mengejek buaya bayi dengan tiang memancing berumpan. Setelah ikatan dengan makhluk-makhluk yang megah berbahaya, mampir toko untuk membeli kulit buaya otentik.



4. Kekaisaran kerdil, Kunming, Cina
Terletak di puncak bukit di Cina bagian selatan dan dibuka pada bulan September 2009, taman ini pint-ukuran hampir seluruhnya dari staf-penghibur untuk petugas pembersih-oleh orang-orang kurang dari empat meter. 100 atau lebih karyawan tinggal di rumah berkubah miniatur dan makan di situs, namun ini bukan utopia: perusahaan untuk-keuntungan memakai kacamata berkostum (berpikir istirahat menari, balet, dan instrumen labu) untuk ratusan wisatawan yang tempat banjir sehari-hari. Kota kecil beroperasi seperti itu, pada kenyataannya, sebuah kerajaan, lengkap dengan seorang permaisuri dan kaisar yang mengawasi parlemen komune itu.


5. Grutas Park, Lithuania
Dibuka pada tahun 2001, taman ini dekat perbatasan selatan Belarus Ig offbeat memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk penelitian mustahil dari Harvard, tempat bermain dua mil panjang dan kebun binatang yang dibungkus dalam sebuah penghormatan kepada rezim Soviet.Dijuluki Stalin Dunia, menampilkan ikon dilucuti kekuasaan politik mereka; melongo pengunjung di Teror Sphere, menampilkan patung-patung para pemimpin Partai Komunis dan menara pengawas imitasi dan parit. Bijak, taman serial gagasan pengangkutan tamu di sekitar kereta gulag. Menu Nostalgia di restoran di tempat menawarkan Soviet-bertema hidangan, seperti Youth Goodbye memotong daging misteri.


6. Shijingshan Amusement Park, Beijing
Pada taman merek dagang-pinggir di barat Beijing-mana banner atas pintu masuk menyatakan: "Disneyland terlalu jauh"-ada replika Tidur benteng Putri (dengan kilau kurang dan lebih realisme Komunis-bata); doppelgangers karakter hidup Shrek, Donal Bebek, dan Minnie Mouse, dan bahkan salinan dunia Epcot's berlesung pipit. Dibuka pada tahun 1986, taman Disney menarik perhatian untuk pelanggaran perusahaan hanya pada tahun 2007. copycatting ini tidak terbatas pada ikon Disney, Hello Kitty tiruan sering berbaur dengan Loony Tunes's Bugs Bunny.



7. Harmony Tanah, Jepang
Selamat Datang karakter populer anak-anak Jepang (dan merek gaya hidup) dunia Hello Kitty, di mana pengunjung dapat memeriksa benteng kucing friendly, naik perahu melalui apartemen gua teman-temannya 'bawah tanah, dan melambung di roda Ferris kepala karakter. The "Time Machine of Dreams," pertunjukan 20 menit yang penuh efek 3-D dan khusus, bahkan memiliki kursi wangi untuk pengalaman manis Hello Kitty penuh. Jangan lewatkan klasik "Fantasy Night Show," dengan peri, sinar laser, dan sebuah lagu tentang "pentingnya kehidupan."


8. Bonbon-Land, Denmark
Dinamakan garis populer permen Denmark, taman hiburan 33 acre di Denmark selatan penuh dengan penggambaran tikus fungsi-muntah tubuh, menyusui sapi, dan semut kencing. Tema binatang menjijikkan dapat terikat langsung ke nama permen seperti "kotoran burung" dan "mati lalat," tapi rides taman nasional jelas keluarga-ramah. Setelah semua, enam-year-olds memiliki apresiasi yang besar untuk humor kamar mandi. Ambil naik roller coaster Hundeprut, 18 jinak mph naik hanya 15 meter dari tanah. (Nama, tidak mengherankan, ada hubungannya dengan fungsi tubuh.)


9. Dickens Dunia, Inggris
Pernah ingin memasuki dunia yang penuh kelaparan, aksen basi, dan penjahat dalam pelarian?Hal ini kembali 75.000 kaki persegi-penciptaan sebuah kota Dickens abad ke-19, dibuka pada tahun 2007, sesuai tagihan, Anda bisa tur Penjara Marshalsea, ambil foto-foto lama waktu di Pawnbrokers Peerybingle, atau karakter animatronik mengerling di Teater Britania modern dengan sedikit penggemar sastra Anda. Perjalanan yang paling populer, Great Expectations Boat Ride, ulangan dicintai Magwitch terpidana melarikan diri dari penjara.



10. Cinta Tanah, Pulau Cheju, Korea Selatan
Terletak di lepas pantai selatan Korea Selatan, situs ini bertema seks dikandung pada tahun 2004 sebagai cara untuk mengajar pengantin baru Korea tentang cinta suami-istri. Pulau-tujuan bulan madu lama untuk pasangan (banyak di antaranya telah memasuki pernikahan diatur)-menarik twosomes penasaran yang tak terhitung jumlahnya yang datang untuk berjalan-jalan di antara 140 patung asmara, lihat pameran eksplisit, dan menonton film sex-ed. Ambil naik di sebuah sepeda "interaktif" self-kenikmatan, jerry-kecurangan dengan bulu pada roda tersebut.


11. Diggerland, Inggris
Dengan empat lokasi yang meliputi 250 hektar di seluruh Inggris, konstruksi ini bertema franchise pasangan anak-anak dengan mesin berat. Lebih dari 200.000 penggemar cangkul besar dan kecil mengunjungi setiap tahun, berbondong-bondong ke wahana seperti Spindizzy, penggali dikonversi yang berputar dengan pengendara diikat ke dalam ember ditinggikan.Dump-truk pembalap harus minimal 17 tetapi hanya perlu sebuah "gagasan tentang cara mengemudi." Memiliki Taman backhoe sendiri tim aksi, yang Diggers Dancing, yang melakukan menunjukkan pribadi.


12. Parque Jaime Duque, Bogotá, Colombia
Dibangun oleh pelopor penerbangan Kolombia Jaime Duque Grisales sebagai hadiah untuk Kolombia, 37 mil sebelah utara ibukota, taman memiliki beberapa 30 kepala-menggaruk atraksi.Sebuah taman menampilkan 700 patung patung aneh, termasuk "tangan tuhan" raksasa memegang bola, di tengah miniatur Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dan "Dante's Inferno" naik perahu. Mungkin aneh dari semua adalah fenomenal musik tempat, yang menarik artis papan atas seperti Moby dan Guns N 'Roses. Jangan lewatkan versi, torchless laki-laki telanjang Patung Liberty yang menjulang di atas ikon taman kuno di tepi barat laut.


13. Tanah Suci Pengalaman, Orlando, FL
Tidak ada terhadap reenactments agama, tetapi ketika Yesus berlumuran darah bernyanyi ke-mike kepalanya dari salib, hal-hal mulai mendapatkan menyeramkan. Taman (yang terletak hanya 11 mil dari Disney) fitur Rayakan Yesus Karaoke, aktor Kaukasia bermain pedagang Timur Tengah jalan, dan air mancur menari berwarna-warni. Diprofilkan dalam film dokumenter Bill Maher Religulous, ia menarik ribuan orang setiap tahun. Wisatawan dapat berbagi dalam Perjamuan Terakhir dengan Yesus dan murid-muridnya.


14. Dubailand, Dubai, UAE
Sesungguhnya Dubailand, oasis outdoor tiga miliar kaki persegi dari Tatweer (sebuah perusahaan real-estate investasi milik pemerintah) yang improbably kawin dinosaurus animatronik dengan sebuah resor golf Tiger Woods-merek dan taman air terbesar di dunia (dengan buatan manusia pantai dan karang, tentu saja). Falcon City of Wonders fitur rekonstruksi seperti kehidupan Piramida, Taman Gantung Babilonia, Menara Eiffel, Taj Mahal, dan Menara Pisa.


15. World Water Park, Alberta, Kanada
Dunia Waterpark adalah Waterpark indoor terbesar di dunia dengan ukuran lebih dari 20 hektar (60 hektar). The Waterpark Dunia dibuka untuk umum pada tahun 1986. Hal ini terletak di West Edmonton Mall di Edmonton, Alberta, Kanada, yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar kelima di dunia. Ini memiliki kapasitas maksimum 40000 tamu, suhu rata-rata untuk air 30 - 33oC, dan merupakan gelombang terbesar di dunia kolam renang dalam ruangan memegang 80 juta liter. Taman ini dikenal seluncuran berkecepatan tinggi disebut Skyscreamer, yang sering keliru sebagai slide taman tertinggi di 78 ft (24 m). Lima detik adalah perkiraan lama waktu yang diperlukan untuk perjalanan panjang Screamer Sky. Slide tertinggi di taman adalah Twister, yaitu 83 kaki (25 m) tinggi.


Sumber : esabiwibowo.blogspot.com

RESUME BUKU "PENGETAHUAN FILM DOKUMENTER"

RESUME BUKU
PENGETAHUAN FILM DOKUMENTER

Pengarang : Apip
Tahun Terbit : Januari 2012
Penerbit : Prodi Televisi dan Film STSI Bandung

Oleh
Adrian Gahinsah
NIM 1055214
Prodi Film dan Televisi

Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung
Buku “Pengetahuan Film Dokumenter” karya Apip yang terdiri dari 7 Bab ini dibuat didasari desakan sejumlah mahasiswa demi pemenuahan materi pembelajaran film dokumenter di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, serta dorongan dari Kaprodi Televisi dan Film STSI Bandung, bapak Arthur S. Nalan.
Pada bab pertama buku ini, membahas bagaimana “Film Sebagai Media Tutur”. Penulis mengutip istilah yang terdapat pada buku “How To Do Media and Culture Studies” karya Jane Stokes yang mengatakan bahwa pondasi budaya yang tertua sebagian besar disampaikan dalam bentuk kisah (2007:72). Seperti kita tahu, segala bentuk ajaran yg terdapat dalam agama, mitos, dongeng, balada, dan lain-lain berisi satu pesan khusus yang dikemas dalam bentuk kisah. Kisah bisa dituturkan dalam bentuk lisan maupun tulisan dan dituangkan dalam suatu media tertentu untuk disampaikan kepada khalayak ramai/umum. Hal tersebut bisa kita temukan dalam suatu artefak yang selama ini sudah sering ditemukan. Film merupakan salah satu bagian dari media, dikarenakan film bersisikan tayangan yang disampaikan kepada penonton/audience. Oleh sebab itu film bisa dikatakan sebagai suatu artefak media modern yang dibuat untuk ditonton melalui media gambar dan suara.
Selain itu pada bab ini penulis juga mengelompokan film berdasarkan gaya, bentuk dan isi. Terdapat dua genre kategori film, yakni film cerita (fiksi) dan film non cerita (non fiksi). Dalam perkembangannya, dua genre tersebut dikatakan saling mempengaruhi sehingga mampu melahirkan banyak genre baru.
Bab kedua buku ini bertajuk “Film Dokumenter”, dalam bab ini berisikan mengenai penjelasan istilah film dokumenter dari berbagai sumber maupun perkembangan wacana akan istilah film dokumenter itu sendiri dari masa ke masa. Misalnnya dijelaskan bahwa penulis mengambil istilah dokumenter dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti dokumentasi (2002:272). Sedangkan tokoh-tokoh film dunia semisal Jhon Grierson yang mengkritisi film dokumenter pertama karya Robert Flatherty berjudul Moana pada tahun 1926 mengatakan “karya film dokumenter merupakan sebuah laporan aktual yang kreatif”. Istilah tersebut kemudian berkembang dan ditambahkan oleh Rosalind C. Morris yang mengatakan film dokumenter berdasar pada nilai kebenaran dan faktualitasnya. Bagi Morris film dokumenter berbeda dengan film cerita, karena pada film dokumenter tidak membutuhkan bumbu-bumbu ketegangan agar dipercaya sebagai kebenaran. Istilah-istilah tersebut kini menjadi acuan dalam triminologi film dunia.
Pada bab tiga, penulis mengambil judul “Sejarah Film Dokumenter”. Dijelaskan bahwa sejarah mencatat film dokumenter pertama di dunia adalah film yang dibuat oleh Lumiere Bersaudara, yaitu Aguste Marie Louise Lumiere (1862-1954) dan Louise Jean Lumiere (1864-1948). Film karya Lumiere bersaudara merekam peristiwa sehari-hari disekitarnya dengan bentuk sederhana (one shot), seperti buruh yang meninggalkan pabrik, kereta api memasuki stasiun, buruh bangunan yang bekerja, dan lain-lain. Film karya Lumiere Bersaudara tersebut merupakan tonggak pertunjukan film yang bisa dilihat secara masal pada masa itu. Karena film tersebut ditampilkan lewat proyektor ciptaan mereka sendiri.
Selain Lumiere Bersaudara, diceritakan pula sosok Robert Joseph Flaherty. Robert Joseph Flaherty sendiri merupakan seorang peneliti tambang biji besi di teluk Hudson. Bermula dari meneliti para pekerja tambang pada tahun 1916, Robert Joseph Flaherty tanpa sadar telah merekam kegiatan keseharian pekerja tambang tersebut selama 17 jam menggunakan kamera Bell&Howell miliknnya. Rekaman ini kemudian menjadi film dokumenter pertama yang dipertontokan kepada publik di Universitas Harvard. Sejak saat itu Robert joseph Flaherty mulai membuat karya documenter lainnya seperti Moana: A romance of the Golden Age (1926), The Twenty-four Dollar Island (1927), dan lain-lain. Sejak saat itu, lahir lah beberapa tokoh film documenter lainnya seperti Jhon Grierson dengan karyanya yang berjudul Drifters (1929), dan Dziga Vertov dengan tiga karya kompilasinnya, Anniversary of the Revolution (1919), The Battle of Tsarytsyn (1920), dan History of The Civil War (1922).
Dari kedua tokoh tersebut, saya tertarik dengan sejarah karya-karya dari sosok Dziga Vertov. Di sini saya akan sedikit mengulas apa yang penulis ceritakan tentang sosok Dziga Vertov. Vertov adalah seorang dokumentaris berkebangsaan Rusia yang lahir pada tanggal 2 Januari 1896. Vertov kini dikenal sebagai pelopor pembuatan film berita dan film feature, karena Vertov memiliki presepsi menarik tentang sebuah film. Menurutnya “kamera menyatakan mata film, dan film dokumenter bukan menceritakan suatu realitas objektif, melainkan suatu realitas berdasarkan pada apa yang terlihat dan terekam oleh kamera sebagai mata film”. Persepsi inilah yang banyak dijadikan acuan oleh para sineas film dokumenter hingga saat ini. Karena keyakinan penonton akan suatu realitas film dokumenter, berdasar dari apa yang terekam oleh kamera secara nyata dan apa adanya.
Pada tahun 2004 teori Vertov ini sukses diterapkan oleh sineas Amerika Serikat, Michael Moore yang berjudul Fahrenheit 9/11 yang menuai box office sejak kemunculannya. Pada filmnya, Moore menampilkan data-data berupa ratusan video footage, dan arsip fakta-fakta kebusukan pemerintahan Amerika pada saat itu yang dipimpin JW. Bush, serta hubungannya dengan klan Saudi Bin Laden. Dari data demi data yang Moore kumpulkan, ia berhasil merangkai dan mengaitkannya dengan tragedi 11 September, sehingga mampu menciptakan opini baru kepada masyarakat dunia tentang prespektif peristiwa 11 September.
Dari beberapa tokoh sineas dokumenter, terdapat tiga tokoh yang memiliki cara berbeda dalam penekanan konten dalam pembuatan film dokumenter. Robert Josph Flaherty menekankan pentingnya kreasi sinematografi pada saat shooting berlangsung, Grierson lebih menekankan pada skenario sebelum produksi dilakukan, sedangkan Vertov lebih percaya keunggulan film dokumenter terletak pada proses akhir/editing.
Bab 4 dijelaskan mengenai “Jenis dan Karakter Film Dokumenter”, yangmana subject matter film dokumenter berkaintan dengan data-data visual maupun audio seperti:
Visual:
1. Data visual langsung dari subject matter pada saat peristiwa terjadi (Observasionalisme Reaktif)
2. Melalui data pengamatan sebelumnya (Observasionalisme Proaktif)
3. Dengan pendekatan penggambaran secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narrator (Mode Ilustratif)
4. Arti simbolik yang terkandung dalam informasi harfiah subject matter (Mode Asosiatif)
Audio:
1. Pembicaraan langsung yang terkesan tidak disengaja dari dua sumber atau lebih (Overhead Exchange)
2. Kesaksian pendapat yang diungkapkan secara jujur oleh saksi mata
3. Berbicara langsung dengan kamera yang seakan penonton menerima informasi secara eksklusif (Eksposisi)
Dijelaskan pula ciri-ciri film dokumenter yang merupakan bentuk sinematik yang bersifat solid, terdiri dari unsur visual maupun audio.
Visual
1. Kronologi peristiwa dengan suasana nyata
2. Arsip, artikel, atau microfilm
3. Kesaksian/pernyataan narasumber
4. Narrator dan pewawancara
5. Still foto
6. Perbincangan para aktor social
7. Silhouette untuk memberikan tekanan pada audio atau merahasiakan narasumber
Audio
1. Narasi yang berisi voice over tanpa menghadirkan naratornya kedalam layar.
2. Suara asli dari peristiwa yang disatukan dengan gambar yang di relay (Synchronous)
3. Sound effect
4. Music ilustrasi
5. Hening, ketika memberi tekanan pada visualnnya.
Selanjutnya, pada Bab 5 dalam buku “Pengetauan Film Dokumenter” ini, penulis memberi judul yang menurut saya akan sangat menarik untuk dibaca, yaitu “Dokumentasi vs Film Dokumenter”. Akan tetapi apa yang penulis coba tuangkan tidak sesuai dengan apa yang Saya harapkan. Karena di dalamnya tidak dijelaskan perbandingan secara detail tentang “pertarungan” sebuah dokumentasi melawan film dokumenter. Istilah “vs” merupakan serapan bahasa Ingris dari kata “versus” yang jika diartikan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti lawan, melawan, atau dibandingkan dengan (google translate: 2012). Berarti, kata “vs” yang digunakan penulis, seharusnya berisikan komparasi atau perbandingan antara dokumentasi dan film dokumenter, mungkin bisa saja secara teknik penggarapan, perbedaan konten yang lebih signifikan, pengambilan gambar, karakter, syarat, dan lain-lain yang Saya sendiri blm memahami disiplin ilmu akan hal itu. Namun Saya akan mencoba menjelaskan isi yang terdapat dalam bab ini
Dijelaskan arti dokumentasi itu sendiri yaitu rekaman dari suatu peristiwa yang dibuat ketika kejadiannya berlangsung. Dokumenter selalu bersinggungan dengan dokumentasi, namun dokumentasi bukanlah film dokumenter. Dengan kata lain film dokumenter berisikan data-data hasil dokumentasi. Perbedaan antara film dokumenter dengan film dokumentasi adalah tersaji bukan sebagai cerminan pasif realitas. Dokumenter diproduksi setelah proses penafsiran atas realitas yang menjadi subject matternya.
Kemudian dua bab terakhir penulis mengangkat tema “Film Dokumenter Indonesia” pada bab 6, dan “Membuat Film Dokumenter” pada bab 7. Saya akan mencoba menjelaskan bab 6 terlebih dahulu.
Film dokumenter Indonesia kini telah menjadi media yang demokratis dalam menawarkan realitas masyarakat yang beragam di Indonesia. Tidak seperti saat masa Orde Baru. Pada masa itu film dokumenter dibuat untuk menciptakan opini kepada masyarakat mengenai perjalanan bangsa dengan mengetengahkan isu perubahan sosial, kekuatan ekonomi, politik, ideologi, dan sebagainya. Melalui film dokumenter, penonton dalam hal ini masyarakat Indonesia, diarahkan kepada prespektif tertentu yang berguna sebagai pendukung kebijakan pemerintah pada saat itu. Karena karya-karya film dokumenter harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dan diinstruksikan oleh penguasa saat itu.
Seiring perkembangannya, film dokumenter Indonesia belum mendapat perhatian yang sebanding dengan film fiksi/cerita. Salah satu buktinya adalah termarjinalkannya film documenter dari penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI). Namun sambutan hangat terhadap film documenter justru diberikan oleh stasiun tv swasta Indonesia, salah satunya Metro TV yang telah memiliki program Eagle Award sejak tahun 2005. Selain beberapa televise swasta Indonesia, apresiasi juga dating dari In-Docs. In-Docs merupakan distributor bagi karya-karya film dokumenter anak bangsa, dan juga sebagai mediator antara pembuat film dengan donatur atau stasiun tv. Didalam bab ini dijabarkan 8 film yang berhasil didistribusikan In-Docs dari tahun 2005-2007. Namun selain In-Docs, masih banyak lagi film-film yang dibuat dan didistribusikan baik secara perseorangan ataupun komunitas penggiat film dokumenter.
Bab terakhir yaitu bab 7, penulis mengangkat judul “Membuat Film Dokumenter”. Pada bab ini dijelaskan tahapan cara membuat film dokumenter, yaitu:
1. Menggali Ide
Ide bisa bersumber dari pengalaman atau peristiwa yang terjadi. Ide bisa muncul dimana saja, dan kapan saja tergantung kepekaan kita dalam membaca peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari
2. Riset dan Produksi
Riset/penelitian dalam membuat film documenter dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a. Studi Pustaka (subject matter berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan orang lain)
b. Seliminary Research (memastikan keberadaan subject matter serta unsur yang terkait)
3. Produksi
Produksi disini adalah teknik mengumpulkan data lapangan dalam penelitian dengan menggunakan kamera video untuk merekam data-data audio dan visual. Teknik pengumpulan data ini bisa berupa wawancara dan pengamatan.
4. Pasca Produksi
Merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan film, yang lebih kita kenal editing. Data-data yang terkumpul kemudian diperiksa, dipilah, untuk kemudian disusun sebagai ringkasan data. Hasil ringkasan tersebut kemudian dianalisis untuk dikristalisasi membentuk moral atau nilai yang akan disampaikan kepada penonton. Pada proses ini film documenter akan dibuat secara lebih dramatik agar lebih menarik sebagai sajian film yang utuh.
Kesimpulan yang saya dapat setelah membaca buku “Pengetahuan Film Dokumenter” yang ditulis oleh Bpk. Apip selaku dosen Prodi Film dan Televisi STSI Bandung yaitu, buku ini merupakan bentuk usaha mulia akan pemenuhan materi perkuliahan film dokumenter umumnya di Indonesia, khususnya di STSI Bandung. Seperti kita tahu, keterbatasan akan materi film dokumenter yang ada pada saat ini telah menghambat berkembangnya wawasan masyarakat akan film documenter. Hal tersebut berimbas pada minimnya tingkat produksi film dokumenter hasil karya anak bangsa Indonesia saat ini.
Saya pribadi sangat mengapresiasi tinggi hadirnya buku ini. Dengan membaca buku ini wawasan Saya akan sejarah, jenis, karakter, dan cara membuat film dokumenter semakin terbuka lebar. Dengan demikian diharapkan kepada seluruh pembaca, khususnya Saya pribadi, mampu berbuat banyak terhadap perkembangan industri film dokumenter di Indonesia. Namun masih ada beberapa kekurangan selama Saya membaca dan mempelajari buku ini. Penggunaan istilah “vs” pada judul bab 5 tidak tepat. Hal tersebut berdasar kepada arti “vs” itu sendiri yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Mungkin penulis bisa menggantinya dengan judul “keterkaitan dokumentasi pada film dokumenter” atau judul lain yang menjelaskan keterkaitan maupun perbedaan antara dokumentasi dengan film dokumenter. Selain itu, banyaknya kutipan dan istilah yang digunakan, sedikit mengganggu prespektif Saya akan pengertian dasar film dokumenter. Mungkin penulis mencoba memberikan banyak wacana dari tokoh-tokoh sejarah film, namun penulis seolah lupa mengkerucutkan pemahaman akan arti dokumenter itu sendiri secara lebih spesifik, dikarenakan banyaknya ide ataupun wawasan yang coba dibangun penulis bagi pembaca. Tapi Saya rasa pendapat saya ini mungkin akan berbeda dengan pembaca yang lain. Hal tersebut wajar adanya dikarenakan sudut pandang manusia arbiter dan terbatas.

Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, dan kekurangan hanya milik kita manusia. Akantetapi ayahanda Saya pernah mengatakan, “tidak ada salahnya mencoba untuk menjadi sempurna meski dengan cacian dan koreksian, daripada selalu merasa tidak sempurna dan menjadi seorang pengecut karna takut akan cacian”.

-Terima Kasih-

Sumber : adriangahinsah.blogspot.com

7 Film Dokumenter Musik Keren di Tahun 2011

Terkadang kita kurang puas bila hanya mendengarkan musik dan membaca ulasan tertulis dari penggiat musik yang kita sukai. Dengan menonton film dokumenter, setidaknya kita bisa mendapatkan penggambaran detail dan terkadang cuplikan langka dari perjalanan sang idola.

Berikut ini tujuh film dokumenter musik yang patut ditunggu (dan dikoleksi, jika mampu) di tahun 2011:

'Marley'
Film tentang raja reggae Bob Marley ini baru dirilis setelah 30 tahun kematiannya. Di film ini, sutradara Kevin Macdonald mengatakan, kita bisa melihat Bob berbeda dari yang dibayangkan orang selama ini (santai dan selalu "tinggi" karena ganja). Kita bisa melihat sisi lain lelaki yang sering dipanggil Tuff Gong tersebut. Gosipnya, film ini cukup bagus hingga sang sutradara yakin masuk Oscar.

'Glee: The 3D Concert Movie'
Film remaja ini diadaptasi dari serial televisi berjudul sama.  Berkisar pada tur mereka di Amerika Serikat, film ini menceritakan latar belakang pemilihan lagu, serta drama yang melibatkan para penampilnya. "Glee: The 3D Concert Movie" tercatat hanya mengeruk keuntungan medioker dan tidak masuk jajaran film unggulan. Masalah cerita dan drama bisa jadi tak mendukung format film, namun melihat bakat-bakat baru musik bernyanyi dengan caranya sendiri adalah faktor utama film ini. Oh, dan tak lupa: teknologi 3D.

'From the Sky Down'
Apa lagi yang bisa digali dari band besar seperti U2? Dokumentasi  mereka berjibun dan hampir seluruh konser penuh disesaki umat. Hampir tak ada yang baru. Tapi film yang digawangi David Guggenheim ("An Inconvenient Truth", "It Might Get Loud") disebut-sebut menyajikan banyak cuplikan langka dari sesi rekaman album fenomenal "Achtung Baby" di Berlin dan Dublin. Bagaimana U2 bergerak melawan kehancuran yang mengancam hingga bergerak menuju ketenaran adalah pusat cerita film ini.

'The Prodigy: World's on Fire'
Pecinta musik dansa elektronik yang superkencang? Liputan konser megah The Prodigy dalam "Warrior's Dance Festival" tahun 2010 lalu bisa  menjadi pilihan utama. Film yang diklaim "jika ditonton akan membuat Anda bangkit dari kursi dan memulai <em>mosh pit</em>" ini mendapat pujian di semua tempat. Banyak kejutan juga tampil di sana-sini dengan nomor-nomor paling panas "Breathe", "Firestarter" dan "Smack My B*tch Up". Mereka dapat menjadi pengobat kangen Anda terhadap ajang <em>rave party</em> yang keras.

'Foo Fighters: Back and Forth'
Sesuai dengan judulnya, dokumentasi berdurasi dua setengah jam ini menceritakan maju mundur karir Foo Fighters, band alternatif rock asal Seattle dan Virginia, Amerika Serikat. Dimulai dari premis sebagai band remeh-temeh kloning Nirvana, mereka bertransformasi menjadi kekuatan yang dihormati di dunia musik. Bagi kalian anak band, cermati bagian saat mereka hampir bubar dan membalikkan keadaan dengan album segar yang dibuat di ruangan bawah tanah Dave Grohl.

'PJ Twenty'
Sebagai penawar rindu Pearl Jam, film dokumenter ini sudah terbukti laris manis saat pemutaran tunggalnya di Jakarta. Film ini juga mendapat ulasan bagus dari banyak pihak, dan sayang kita hanya akan dapat menonton versi cakram videonya saja. Berisi potongan lebih dari 12.000 jam dokumentasi Pearl Jam, band rock alternatif asal Seattle, film ini menceritakan sejarah 20 tahun mereka sejak terbentuk hingga menjadi legenda hidup grunge.

'George Harrison: Living in the Material World'
Diam-diam, ternyata pemain gitar band legendaris The Beatles ini dibuatkan film dokumenternya oleh Martin Scorcese ("Godfellas", "Shutter Island"). Film yang judulnya diambil dari titel solo album George di tahun 1973 ini akan berkisar pada kehidupannya di Liverpool, perannya sebagai "<em>the quiet Beatle</em>" dan juga menyinggung perempuan-perempuan di sekitarnya. Martin Scorcese telah menyutradarai dokumenter-dokumenter hebat sebelumnya seperti the Rolling Stone "Shine a Light" dan Bob Dylan "No Direction Home". Tak pelak, film ini jadi ditunggu-tunggu khalayak di dunia (dan tentu saja para Beatlemania). "Living in the Material World"

Sumber : lagak.blogspot.com

10 Film yang Mampu Merubah Pandangan Dunia

10.super size me

http://apainiapaitu.com/wp-content/uploads/2010/12/md2.jpg
super size me adalah sebuah film dokumenter karya morgan spurlock. film ini mendokumentasikan bagaimana spurlock menjadi tambah besar akibat makan mc donalds dengan porsi jumbo dalam 30 hari. film ini membuat mc d menghentikan produksi ‘super size’ dalam makanannya, dan mengubah pandangan kita semua tentang junkfood.

9. rosetta

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Ojfu3DdvWpKlNk6UL5303enX-w4fLfoI29gHLQvzFBdLoF6bTV3Ctsi5VtLx1IXaivxpeYQnyx7vQGVaNbRg7YwEmzjiMHyN9oGV4X73N-CyPGNVdNi_29qsjTDne0YUBsmNi9bUrA/s1600/7+5peeyo+Whooila.com.jpg
bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Rosetta, yang setelah meninggalkan rumah untuk melarikan diri dari ibu pecandu alkohol, mencoba untuk menemukan pekerjaan dia bisa bertahan hidup sendiri. Film ini penggambaran karakter perjuangan itu begitu realistis dan bergerak itu mampu mengilhami hukum baru di Belgia yang melarang para majikan dari pekerja remaja membayar apa-apa kurang dari upah minimum. film ini di rilis tahun 99, berhasil memperoleh penghargaan Palm d’Or at di Cannes film festival.

8. 2001: A Space Odyssey


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrcbTIk_XAsaP7C7hEyHkRuAU04-92gV9uLvb19ej9pXGcE1AEWtweKbbg0HT_yhXl-fli4dYw0-Z8GnnIatpjBPqZqMnSTZ6K_G3dVpTpkULzsmeFOcIWiUEIbpemOBPl1otVteFUjw/s1600/7+wakbb4+Whooila.com.gif
Mungkin sulit untuk membayangkan sekarang, tapi ketika dirilis pada tahun 1968, 2001 adalah salah satu yang paling inovatif, imajinatif, dan benar-benar membingungkan film yang pernah dibuat. Film, yang pada bagian ruang mengikuti misi untuk Saturnus, yang dipuji karena perhatian terhadap detail dan realisme ilmiah, dan sejumlah teknologi itu diperkirakan, seperti TV layar datar dan perangkat lunak pengenalan suara, sejak itu terjadi. Pengaruhnya terhadap film kemudian beragam, namun yang terpenting, itu merebut imajinasi publik tentang kemungkinan perjalanan ruang angkasa, dan mengilhami banyak ilmuwan NASA yang akan menempatkan manusia di bulan setahun kemudian. Dengan pemikiran ini, itu sedikit mengejutkan bahwa ketika mereka mendarat di bulan dengan Apollo 11 astronot menggambarkan pemandangan sebagai “persis seperti 2001.”

7. harlan county, usa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivWyj9PvUs6IONVvJvEtg2oua8PciYXqtUct3IOfsd6HdZG5WsCetWnhp9WGqiakchsXdeV0ucbaGKoLh-ixuHSJVyfNVmyvRieRYTpadpSpBsms14mRPE6h-b0T5wlyTAQEgd_1qtpQ/s1600/7+efouo6+Whooila.com.jpg
Film dokumenter ini dibuat selama berbulan-bulan di awal tahun tujuh puluhan, diikuti 180 pekerja tambang batu bara di Kentucky yang mogok kerja. Pemogokan yang panjang dan pahit perselingkuhan, dengan sejumlah tindak kekerasan, dan hanya setelah salah satu dari penambang ditembak mati bahwa beberapa kompromi akhirnya tercapai. Kopple kamera berada di sana untuk mendokumentasikan semua itu, dan ada sedikit keraguan bahwa beberapa insiden kekerasan itu dihindari hanya karena dia dan kru film yang hadir sebagai saksi. Film ini memenangkan Academy Award untuk Best Documentary pada tahun 1976, dan kesuksesannya membantu para penambang di Harlan County serta bagian lain dari negara memperoleh kesadaran publik yang mereka butuhkan untuk menjamin kondisi kerja yang lebih aman.

6. jfk

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3oG9_EEJsyNY_NTjXdB4V47tZLJU-miMhrnBD3RRHDh0j0m8dYhUIyLTbyO9T4p5AqjOrmwRSy2I2pmAx1ZFlb-WuO9w1hu7Rcda6_Dto9-GwlOPzM4tzN8ejONDwEs9NzU-otmmEfw/s1600/7+ivxsba+Whooila.com.jpg
film tentang pembunuhan John F. Kennedy seketika menjadi salah satu film paling kontroversial yang pernah dibuat ketika itu perdana pada tahun 1991. Bahkan sebelum dirilis, kritikus dan sejarawan menyerang dengan teori tentang pemerintah kemungkinan konspirasi di balik pembunuhan Presiden, dengan mengatakan bahwa Stone banyak bermain cepat dan lepas dengan fakta dan bahwa film Kennedy warisan ditolak. Stone menerima ancaman mati yang tak terhitung, dan Presiden MPAA bahkan menulis sebuah artikel yang membandingkan film perang Nazi propaganda. Semua perhatian media ini hanya menyumbang pada kesuksesan film, dan membantu untuk memulai kembali perdebatan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Dallas pada tahun 1963

5. An Inconvenient Truth

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixnXaKuet7CrjQl7Lk09xTvK-DIbM3uHgtkhRZ-GoIQ7x7xCSwpIRxSY7yszoAyEj672QuJIBckbquk3ZJq62nY-9ml9fB3P_J50tvnEJ9zOXBgaYYTv-CyKFkbJfS8gk6Y63kBnsb_w/s1600/7+s0zcba+Whooila.com.gif
tidak ada yang menyangkal film buatan mantan Vice President Al Gore ini, film tentang bahaya yang mungkin pemanasan global menjadi fenomena budaya. Selain menjadi film dokumenter terlaris tertinggi keempat dalam sejarah AS, An Inconvenient Truth adalah dikreditkan dengan meningkatkan kesadaran akan masalah di seluruh dunia dan membantu untuk membuat perubahan iklim menjadi topik utama perdebatan dalam kampanye politik berikutnya. Pada tahun-tahun sejak rilis, film ini telah menjadi tampilan yang diperlukan bagi pejabat pemerintah di sejumlah negara Eropa berbeda-beda, dan bahkan telah digunakan-untuk banyak kontroversi-sebagai bagian dari kurikulum sains di beberapa sekolah tinggi Amerika.

4.The Battle of Algiers

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyHNjaAz_dbHuQ2GMGZpaf2zw_rsxM63vpLWJwM_Aku_4KWayyUm6Zu9DBvpMeHUCD4mPRWfB3bvSOv7zPnEi_hQXSEwLwMfFjCU1R4aDjFIAYHdSUEyLAoiBc8eIlAWTsRw51eqv1eg/s1600/7+zu140j+Whooila.com.jpg
sebuah film terbaik, namun tidak seorang pun pernah tahu. film ini merupakan bagan perjuangan dari Perang Kemerdekaan Aljazair pada 1950-an. karena bersifat ‘flaming’ film ini dilarang di Perancis selama lima tahun setelah rilis, dan dikutuk oleh sejumlah pejabat pemerintah. Tahun 60an adalah masa dekolonisasi besar-besaran di seluruh dunia, dan banyak yang mengklaim bahwa The Battle of Algiers muncul sebagai semacam manual untuk bagaimana melakukan perang gerilya perkotaan dan, dan telah dikatakan bahwa kelompok-kelompok seperti Black Panthers dan Tentara Republik Irlandia dilaksanakan beberapa taktik yang digunakan dalam film. Pengaruh film begitu jauh mencapai yang telah sejak digunakan sebagai alat pengajaran untuk kontra-tim, dan itu bahkan diputar di Pentagon pada tahun 2003 sebagai contoh masalah yang dihadapi oleh militer AS di Irak.

3. Triumph Of The Will

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6OnDFZkPohkVVq2jQJHNJ-s-9u61_-roScrfoiXjZpDXBgjFfVEPiMcvCGBlG2n7YMxQ2bRuPORgkMRRGXTvWrKRDMgoPVg2Z9wnKoWdEI2XeRG1QfLxudnjFtpIUclSQzRCJ6RtMdw/s1600/7+2lcbwc4+Whooila.com.jpg
Film propaganda yang prototipikal, Triumph Of The Will adalah contoh utama dari cara-cara seni yang dapat digunakan untuk tujuan kejahatan. Seolah-olah sebuah film dokumenter tentang Kongres 1934 Partai Nazi di Nuremberg, Triumph Of The Will adalah aktualitas yang dibangun dengan hati-hati potongan propaganda yang dirancang untuk juara ideologi Adolf Hitler.

2.The Birth Of A Nation

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvXV-7pBP307qIh-Neq19vCnr_BZ9_qedNzFDpStuL-6aDdIIcv9GnLyTlkf8sxz8nN866kOgBti8yH0amlsKgUmapFPwyXY5g-yEZgIXrSx3ZzDa2L0SyzMqLL49qR2k9_9Y9871J2g/s1600/7+md0dbb+Whooila.com.jpg
pertama kali dirilis pada tahun 1915. Film menyapu narasi mengikuti peristiwa-peristiwa sekitar Perang Saudara Amerika, pembunuhan Abraham Lincoln, dan pembentukan Ku Klux Klan. Film ini sukses besar, tapi segera datang sorotan untuk ketidakakuratan sejarah dan terang-terangan rasisme. Itu dikutuk oleh sejumlah organisasi, termasuk NAACP, dan beberapa kota besar dilarang rilis. Di tempat itu dirilis, termasuk Boston dan Philadelphia, kerusuhan sering pecah, dan setidaknya satu orang kulit putih dibunuh remaja hitam setelah melihat itu.

1. The Thin Blue Line

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIdEYbc4eBY1XCyqStBx5P3afO1GnCjS8pEvmJEmjny9i2rwL055TYIJ9OvdXSpY86dQpbhUNEezkBW7iTx-A2s9luQn3hkdMcftsOTP5Np7lURxQGrgMlrN8r4hPtzc3gwTq8Mau3kQ/s1600/7+14sfckz+Whooila.com.jpg


sumber : www.nusareborn.in